You don't take a photograph..you make it :)

Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Apa sih Photography?

Fotografi (Photography, Inggris) berasal dari 2 kata yaitu Photo yang berarti cahaya dan Graph yang berarti tulisan / lukisan. Dalam seni rupa, fotografi adalah proses melukis / menulis dengan menggunakan media cahaya. Sebagai istilah umum, fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu obyek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai obyek tersebut pada media yang peka cahaya. Alat paling populer untuk menangkap cahaya ini adalah kamera.
Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada cahaya, berarti tidak ada foto yang bisa dibuat Prinsip fotografi adalah memokuskan cahaya dengan bantuan pembiasan sehingga mampu membakar medium penangkap cahaya. Medium yang telah dibakar dengan ukuran luminitas cahaya yang tepat akan menghailkan bayangan identik dengan cahaya yang memasuki medium pembiasan (selanjutnya disebut lensa).
Untuk menghasilkan intensitas cahaya yang tepat untuk menghasilkan gambar, digunakan bantuan alat ukur berupa lightmeter. Setelah mendapat ukuran pencahayaan yang tepat,seorang fotografer bisa mengatur intensitas cahaya tersebut dengan merubah kombinasi ISO / ASA (ISO Speed), Diafragma (Aperture), dan Kecepatan Rana (Speed). Kombinasi antara ISO, Diafragma & Speed selanjutnya disebut sebagai Eksposur (Exposure) Di era fotografi digital dimana film tidak digunakan, maka kecepatan film yang semula digunakan berkembang menjadi Digital ISO.

Jenis-jenis kamera
a) Kamera film
, sekarang juga disebut dengan kamera analog oleh beberapa orang.
Format film
Sebelum kita melangkah ke jenis-jenis kamera film ada baiknya kita mengenal terlebih dahulu berbagai macam format/ukuran film.
1. APS, Advanced Photography System. Format kecil dengan ukuran film 16x24mm, dikemas dalam cartridge. Meski format ini tergolong baru, namun tidak populer. Toko yang menjual film jenis ini susah dicari di Indonesia
2. Format 135. Dikenal juga dengan film 35mm. Mempunyai ukuran 24x36mm, dikemas dalam bentuk cartridge berisi 20 atau 36 frame. Format ini adalah format yang paling populer, banyak kita temui di sekitar kita
3. Medium format
4. Large format

Jenis Film
1. Film B/W, film negatif hitam putih
2. Film negatif warna. Paling populer, sering kita pakai
3. Film positif, biasa juga disebut slide. Lebih mahal dan rawan overexposure. Meski demikian warna-warna yang dihasilkan lebih bagus karena dapat menangkap rentang kontras yang lebih luas

Jenis-jenis kamera Film
1. Pocket/compact. Kamera saku. Populer bagi orang awam, sederhana dan mudah dioperasikan. Menggunakan film format 35mm
2. Rangefinder. Kamera pencari jarak. Kecil, sekilas mirip dengan kamera saku. Bedanya, kamera ini mempunyai mekanisme fokusing (karenanya disebut rangefinder). Umumnya menggunakan film format 35mm
3. SLR, Single Lens Reflex. Kamera refleks lensa tunggal. Populer di kalangan profesional, amatir dan hobiis. Umumnya mempunyai lensa yang dapat diganti. Menggunakan film format 35mm. Disebut juga kamera sistem
4. TLR, Twin Lens Reflex. Kamera refleks lensa ganda. Biasanya menggunakan format medium
5. Viewfinder. Biasanya menggunakan format medium

Kamera manual dan kamera otomatis. Kamera-kamera SLR terbaru umumnya sudah dilengkapi sistem autofokus dan autoexposure namun masih dapat dioperasikan secara manual.

b ) Kamera digital
Menggunakan sensor digital sebagai pengganti film
1. Consumer. Kamera saku, murah, mudah pemakaiannya. Lensa tak dapat diganti. Sebagian besar hanya punya mode full-otomatis. Just point and shoot. Beberapa, seperti Canon seri A, memiliki mode manual.
2. Prosumer. Kamera SLR-like, harga menengah. Lensa tak dapat diganti. Shooting Mode manual dan auto
3. DSLR. Digital SLR.

Lensa Kamera
mata dari kamera, secara umum menentukan kualitas foto yang dihasilkan lensa memiliki 2 properties penting yaitu panjang fokal dan aperture maksimum.

Field of View (FOV)
tiap lensa memiliki FOV yang lebarnya tergantung dari panjang fokalnya dan luas film/sensor yang digunakan.

Field of View Crop
sering disebut secara salah kaprah dengan focal length multiplier. Hampir semua kamera digital memiliki ukuran sensor yang lebih kecil daripada film 35mm, maka pada field of view kamera digital lebih kecil dari pada kamera 35mm. Misal lensa 50 mm pada Nikon D70 memiliki FOV yang sama dengan lensa 75mm pada kamera film 35mm (FOV crop factor 1.5x)

Jenis-jenis Lensa
a. berdasarkan prime-vario
1. Fixed focal/Prime, memiliki panjang fokal tetap, misal Fujinon 35mm F/3.5 memiliki panjang fokal 35 mm. Lensa prime kurang fleksibel, namun kualitasnya lebih tinggi daripada lensa zoom pada harga yang sama
2. Zoom/Vario, memiliki panjang fokal yang dapat diubah, misal Canon EF-S 18-55mm F/3.5-5.6 memiliki panjang fokal yang dapat diubah dari 18 mm sampai 55 mm. Fleksibel karena panjang fokalnya yang dapat diatur

b. berdasarkan panjang focal
1. Wide, lensa dengan FOV lebar, panjang fokal 35 mm atau kurang. Biasanya digunakan untuk memotret pemandangan dan gedung
2. Normal, panjang fokal sekitar 50 mm. Lensa serbaguna, cepat dan harganya murah
3. Tele, lensa dengan FOV sempit, panjang fokal 70mm atau lebih. Untuk memotret dari jarak jauh

c. berdasarkan aperture maksimumnya
1. Cepat, memiliki aperture maksimum yang lebar
2. Lambat, memiliki aperture maksimum sempit

d. lensa-lensa khusus
1. Lensa Makro, digunakan untuk memotret dari jarak dekat
2. Lensa Tilt and Shift, bisa dibengkokan

Ketentuan lensa lebar/tele (berdasarkan panjang focal) di atas berlaku untuk kamera film 35mm. Lensa Nikkor 50 mm menjadi lensa normal pada kamera film 35mm, tapi menjadi lensa tele jika digunakan pada kamera digital Nikon D70. Pada Nikon D70 FOV Nikkor 50 mm setara dengan FOV lensa 75 mm pada kamera film 35mm

Peralatan bantu lain
- Tripod , diperlukan untuk pemotretan dengan kecepatan lambat. Pada kecepatan lambat, menghindari goyangan kamera jika dipegang dengan tangan (handheld). Secara umum kecepatan minimal handhel adalah 1/focal.
Membawa tripod saat hunting bisa merepotkan. Untuk keperluan hunting biasanya tripod yang dibawa adalah tripod yang ringan dan kecil.
- Monopod , mirip tripod, kaki satu. Lebih mudah dibawa. Hanya dapat menghilangkan goyangan vertikal saja.
- Flash/blitz/lampu kilat , untuk menerangai obyek dalam kondisi gelap
- Filter , untuk menyaring cahaya yang masuk. Ada banyak jenisnya :
UV, menyaring cahaya UV agar tidak terjadi hazy pada foto2 landscape, sering digunakan untuk melindungi lensa dari debu.
PL/CPL (Polarizer/Circular Polarizar) untuk mengurangi bayangan pada permukaan non logam. Bisa juga untuk menambah kontras langit.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

The Lost Paradise (Air terjun Jumog)

Berbeda dengan Grojokan Sewu di daerah Tawangmangu yang telah lebih dulu diikembangkan, Air Terjun Jumog tampak lebih sederhana. Air terjunnya pun tidak terlalu tinggi sekitar 30 m, namun tetap memancarkan keindahan khas wisata alam. Konon, setiap pukul sepuluh pagi, muncul pelangi di air terjun ini.

Air terjun ini dikenal masyarakat setempat dengan nama The Lost Paradise (surga yang hilang). Tempat wisata ini terletak di lereng Gunung Lawu sekitar 500 meter disebelah barat Candi Sukuh.
Terletak di Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, Propinsi Jawa Tengah. Berjarak sekitar 40 km ke arah timur Solo. Jika berangkat dari arah Solo menuju Tawangmangu. Di pertigaan selepas pasar Karangpandan ambil jalur kiri ke arah Ngargoyoso. jalur ke kanan adalah jalur ke Tawangmangu.

Selanjutnya dari tempat parkir air terjun ini berjarak sekitar 400 m dengan berjalan kaki melewati jalan setapak berbentuk tangga turun.  Jalan setapak menuju ke air terjun ini  sudah tertata baik dengan material batu semen.

Fasilitas yang ditawarkan di tempat wisata ini cukup lengkap antara lain arena permainan anak, kolam renang, gazebo, rest area, rumah makan dan panggung hiburan. Di lokasi ini banyak dijumpai penjual sate ayam dan sate kelinci, makanan khas daerah tersebut.

Ini hasil jepretan saya :)




  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Panorama Pantai Wediombo (tugas 3)

Banyak orang yang belum mengetahui keindahan pantai yang berada di daerah Gunung Kidul, Jogjakarta ini. Pada umumnya pantai yang terkenal di Jogja adalah Pantai Parangtritis dan belakangan ini masyarakat diperkenalkan dengan indahnya Pantai Indrayanti. Namun kali ini saya akan memperlihatkan sedikit keindahan yang dimiliki oleh Pantai Wediombo yang terletak di desa Jepitu, kecamatan Girisubo, kabupaten Gunung Kidul.



Saya berangkat ke pantai Wediombo saat saya sedang berlibur di desa dimana desa saya terletak di daerah Sawahan kidul, Wonogiri yang berbatasan langsung dengan Gunung Kidul. Dari rumah ke lokasi, saya hanya menempuh perjalanan sekitar satu jam perjalanan (bahkan kurang dari satu jam)  melewati perkampungan dan bebas dari serangan para polisi yang suka cari-cari korban -_- hehe…
Pantai ini memiliki gugusan karang yang cukup panjang mengelilingi pesisir pantai. Wediombo dalam bahasa jawa berarti “wedi sing ombo” dan dalam bahasa Indonesia berarti “pasir yang luas” karena memang pasir dan karang di pantai ini membentang panjang menjadi framing pesisir Wediombo. Perjalanan ini cukup mudah, kita dapat mengikuti petunjuk jalan yang ada dan sekarang jalan menuju ke lokasi sudah halus tanpa goncangan (jalan berlubang maksutnya, hehe).

Jika kalian telah memasuki wilayah Pantai Wediombo, kita wajib membayar Rp 5.000,00 saja/orang (harga bbm naik bro!). Nah, setelah sampai tujuan kita akan menuruni anak tangga yang mengarah ke pesisir pantai. Jaraknya tidak jauh, kurang lebih 50-100 meter.

Banyak spot menarik disini, mulai dari tumbuhnya pohon besar di pesisir, karang yang besar, tajam dan keras maka dari itu perlu berhati-hati jika bermain disini. Pantai ini juga cocok untuk kalian yang suka berjemur dan cocok sekali untuk menghilangkan strees karena tugas-tugas kuliah yang selalu menghantui (curcol dikit) dan lebih menyenangkan jika mengajak keluarga, sahabat apalagi pacar :) tentu suasana akan semakin mengasikkan bukan :D 




Nah, terakhir saya menyarankan kalian untuk mengunjungi pantai ini pada pagi hari karena masih fresh dan kemungkinan tidak akan membayar biaya masuk kawasan karena petugas sering datang pada pukul 7/8 pagi wkwkwk atau pada sore hari tepat saat sunset itu tiba sungguh luar biasa d(^.^)b salah satu ciptaan Allah SWT dan kita juga harus selalu MENJAGA KEBERSIHAN agar tetap asri dan bersih. Sekian dari saya semoga bermanfaat ^.^

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Tips Mengambil Foto dengan Kamera Ponsel (tugas 2)

Selain sebagai sarana berkomunikasi, ponsel  juga kerap kali digunakan untuk mengabadikan momen tertentu melalui jepretan kameranya. Apalagi saat ini banyak beredar ponsel dengan angka resolusi yang terbilang tinggi tentu semakin memanjakan bagi yang menyukai fotografi. Meskipun resolusi kamera ponsel sudah cukup mumpuni, namun masih banyak yang meragukan kualitas hasil jepretan kamera ponsel karena dipandang masih kalah bagus dengan hasil kamera digital. Sebenarnya hasil foto kamera ponsel tak kalah bagusnya dengan kamera digital saku asalkan kita tahu teknik memotret yang benar.  Teknik pengambilan gambar objek harus diketahui agar hasil jepretan bisa maksimal dan berkualitas baik. Dengan begitu, tidak ada lagi kesan mubadzir untuk ponsel yang sudah memiliki kamera beresolusi tinggi namun hasil gambar masih sama seperti kamera ponsel biasa.
Nah untuk mempelajari teknik pengambilan gambar, Berikut ini PlasaGadget berikan Tips memotret dengan kamera ponsel untuk memaksilmalkan hasil foto yang bisa Anda coba:

  1. Perhatikan kondisi pencahayaan – bagi ponsel yang tidak dilengkapi dengan fitur flash, sebaiknya ambil foto objek di tempat terang.
  2. Posisikan ponsel mendekati obyek – Hal ini wajib dilakukan karena kamera ponsel memiliki keterbatasan dalam zooming, sehingga untuk menghasilkan foto yang detail, lebih bagus jika kita mendekati objek
  3. Hindari cahaya matahari – sama seperti teknik memotret pada umumnya, paparan cahaya matahari yang terlalu intens akan membuat objek terlihat gelap.
  4. Memilih Objek dengan latar belakang yang tidak terlalu ramai – Karena kebanyakan kamera ponsel tidak memiliki kemampuan fokus seperti kamera digital. Sebaiknya ambil foto objek dengan latar belakang yang tidak terlalu ramai agar tidak menimbulkan kerancuan, kecuali jika memang ingin mengambil gambar keramaian.
  5. Coba berbagai posisi/angel –  Untuk mendapatkan gambar yang proporsional, sebaiknya selalu coba berbagai angel. Lakukan 2-3 kali pengambilan gambar dengan posisi yang berbeda.
  6. Hindari penggunaan digital zoom – agar kualitas dan resolusi yang didapatkan bagus, hindari penggunaan digital zoom.
  7. Gunakan fitur yang ada –  kebanyakan pengguna ponsel tidak memperhatikan fitur kamera seperti modus siang/malam, illuminasi, efek foto dll. Padahal dengan memaksimalkan fitur tersebut, hasil jepretan kamera ponsel bisa menjadi lebih bagus.
sumber : http://www.plasagadget.com/1556-tips-memaksimalkan-hasil-foto-kamera-ponsel/

Dalam pengambilan gambar dengan mengunakan kamera ponsel ada juga tips memotret macro dengan hasil yang baik:

1. Pencarian Focus
Dalam memotret macro lebih menonjolkan detail dari objek, untuk itu saat memotret makro menggunakan HP aturlah jarak fokus ke objek yang akan difoto. Lensa macro untuk ponsel memiliki jarak titik fokus tertentu. Carilah titik focus tersebut dengan memaju mundurkan HP Anda. Dengan memaju mundurkan hp ini, bisa ditemukan titik focus yang tepat. Fokus ditentukan dengan mengatur jarak dengan objek. Jika focus sudah didapatkan, pencet sutter kamera hp anda.

2. Carilah pencahayaan yang tepat
Dalam dunia fotografi, cahaya adalah hal terpenting selain teknik fotografi sendiri. Saat memotret macro dengan HP pastikan pencahayaan ke objek mencukupi untuk mendapatkan exposure yang tepat. Cahaya yang paling bagus adalah pencahayaan alami dari cahaya matahari. Selain itu, pilihlah waktu yang tepat untuk mendapatkan cahaya yang tepat. Karena pencahayaan ini sangat berpengaruh pada hasil akhir foto macro anda.

3. Hindari adanya getaran
Untuk itu diperlukan kestabilan tangan saat memotret makro. Hindari getaran dari manapun termasuk dari tangan saat memotret. Karena jika gambar yang dihasilkan tidak focus akan menjadi hal terburuk pada fotografi makro. Untuk kestabilan tangan bisa diusahakan dengan tips-tips berikut :

  • Tahan nafas beberapa detik sampai anda memencet sutter kamera hp.
  • Sandarkan kedua siku atau salah satu siku ke benda2 kokoh di sekitar anda. Bisa tembok, batang pohon, dahan, dan lain-lain. Kedua siku yang bersandar bisa meredam getaran tangan, dan menggantikan fungsi tripod.
4. Bersabarlah dan terus mencoba ^.^
Memotret macro dengan kamera ponsel harus memiliki kesabaran ekstra, karena pengambilan foto harus dilakukan sedekat mungkin dengan objek. Apalagi objek yang kita foto adalah serangga atau hewan-hewan kecil lainnya, yang kadang tidak mudah untuk mendapatkan moment diam mereka.
Teruslah bersabar dan mencoba untuk mendapatkan hasil foto makro yang menakjubkan. Ingat, kadang moment tidak datang dengan sendirinya, moment perlu dicari dan diciptakan. Hasil kesabaran dan jerih payah anda akan terbayar dengan terciptanya karya-karya macro mengagumkan hanya dari kamera hp anda.

Nah, ini adalah salah satu hasil potretan saya waktu di Jumog. Pengambilan gambar ini menggunakan kamera Samsung Galaxy young kesayangan saya :D Semoga bermanfaat bagi kalian :)




  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Tips Memotret dengan Smartphone (tugas 1)

Ponsel sudah berganti nama menjadi telepon cerdas alias smartphone berkat penambahan fitur-fitur di luar kemampuan normalnya. Salah satunya adalah penambahan kamera.

Cukup banyak pengguna smartphone yang hanya mengandalkan ponsel di kamera untuk perangkat dokumentasi dan fotografi. Namun, banyak dari mereka yang kurang puas dengan hasil jepretannya.

Mereka banyak mengeluhkan kualitas hasil fotonya, baik dari segi kualitas gambar maupun kualitas isi foto itu sendiri.

Ingin tahu cara bikin foto bagus dengan smartphone? Berikut 12 tips dari jurnalis multimedia dan fotografer jalanan yang menjadikan iPhone sebagai senjatanya, Richard Koci Hernandez.

1. Ini masalah pencahayaan. Mengambil foto pada kondisi cahaya yang bagus itu pada pagi hari atau menjelang senja, memiliki kemungkinan untuk mengubah foto yang biasa jadi luarbiasa!

2. Jangan gunakan fitur zoom. Hasil zoom dari ponsel sangat buruk dan bisa menjadi awal dari hasil yang buruk. Jika ingin memperoleh gambar yang lebih dekat, mendekatlah dengan kaki Anda, bukan dengan tombol zoom.

3. Kunci eksposur dan fokus. Dengan aplikasi kamera default, tekan/tap dan tahan tombol Shutter. Ketika tanda kotak berkedip, artinya eksposur dan fokus sudah terkunci. Baru ambil gambar dengan menekan penuh tombol shutter atau melepas jari dari layar.

4.  Edit, edit edit. Tahan diri, jangan share semua jepretan Anda. Posting atau share hanya hasil yang bagus agar pengikut Anda, misalnya di Instagram, bertambah. “Kami tidak ingin melihat 1000 foto dari anakmu, tampilkan yang paling bagus saja!”

5. Jangan terlalu menilai tinggi masalah teknik. Latihlah kemampuan Anda melakukan observasi.

6. Belajarlah untuk mengamati dan melihat secara lebih mendalam. Filter tidak bisa menggantikan mata yang baik. Perhatikan momen, cahaya, dan objeknya. Jika Anda akan menambahkan efek sepia, black and white, atau filter lainya nanti, silahkan saja. Untuk keperluan jurnalisme, sebaiknya tinggalkan yang namanya filter itu.

7. Jepret diam-diam untuk mendapat hasil yang alami. Lakukan pengambilan gambar secara diam-diam agar objek manusia tidak tahu bahwa gambarnya sedang diambil. Kecenderungan seseorang ketika tahu sedang difoto adalah bergaya: hasilnya sangat tidak natural.

8. Buat target dan tenggat. Ambil 20 gambar untuk satu benda dari berbagai sudut. Anda akan melihat bahwa dunia tampak berbeda jika dipandang dari sudut yang berbeda. Bahkan jika Anda sekedar berjalan memutari segelas kopi di dapur, akan terlihat bedanya sudut pengambilan gambar dan pencahayaan yang jatuh padanya.

9. Ketahui apa yang ingin Anda lihat sebelum dapat melihatnya. Buat daftar tentang apa yang ingin Anda foto hari ini dan temukan. Cara ini akan mengasah intuisi dan pengalaman Anda.

10. Pelajari cara kerja fotografer lain. Cara fotografer lain mengambil gambar akan menjadi sumber inspirasi bagi Anda. Banyak hal yang sebelumnya tidak terpikirkan menjadi jelas setelah melakukan pengamatan. ATM: amati, tiru, modifikasi untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.

11. Selalu siap. Pastikan saat hati dan pikiran bilang “Shoot!”, kamera Anda telah siap ditekan. Jangan sampai kamera/ponsel Anda masih ada di kantong celana, di dalam tas, atau ketinggalan di toilet.

12. Miliki ponsel atau smartphone berkamera. Kesebelas tips di atas tidak berguna tanpa tips terakhir ini.

sumber: http://tekno.kompas.com/read/2012/10/03/10553989/12.tips.memotret.dengan.kamera.ponsel

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS