You don't take a photograph..you make it :)

Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Tugas Photoshop 2


Hai guys, kali ini kita akan belajar menggunakan photoshop. Kemaren-kemaren kan udah tau gimana cara pakai CorelDraw nah sekarang kita beralih ke Photoshop. Saya akan berbagi cara memanipulasi buah-buahan yang bertaring dan memiliki mata seperti gambar dibawah ini:



Oke kita langsung aja yuk:
1.   Bukalah aplikasi Adobe Photoshop yang ada di laptop/computer, anda.
2.   Setelah itu buka file yang sudah disiapkan yaitu buah melon dan singa yang sedang mengaum. File open pilih gambar OK
3.   Kemudian drag/geser gambar singa ke gambar buah, kemudian atur posisi gambar singanya dengan cara Ctrl+T kemudian atur besar kecilnya gambar, sesuaikan dengan ukuran buah. Agar bisa melihat agar ukuran gambar singa dengan buahnya pas, ganti blending option dalam mode layernya menjadi luminosity.



4.   Kemudian dengan menggunakan Eraser Tool hapus bagian wajah sehingga layer wajah menjadi seperti dibawah ini.

Setelah penghapusan selesai jangan lupa ubah mode layernya kembali menjadi normal, sehingga akan terlihat seperti gambar dibawah ini.


5.   Nah untuk buah apel yang ada digambar caranya juga sama kok.
6.   Kan gak asik bgt tuh kalo cuma kyak gitu, untuk mempercantiknya kita kasih gambar lainnya. Anda membuat layer baru dengan klik File New lihat dibawah ini:


7.   Lalu beri gambar sesuai kreatifitas kalian, saya ambil tema di meja makan


8.   Jangan lupa gmbar yang akan didrag harus dihilangkan backgroundnya dulu dengan menggunakan magic eraser tool.
9.   Terakhir drag gmbar melon dan apel yang sudah di manipulasi tadi ke background yang sudah kita buat tadi.

Jadi deh hasilnya. Sekian tutorialnya kawan. Selamat mencoba ^.^
untuk mendownload gambar diatas anda bisa klik disini

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Trik Mempertajam Photo

1. Gunakan Tripod.
Pada saat memotret maka akan ada kemungkinan kamera kita bergoyang dan bergerak, kamera yang bergoyang atau bergerak sedikit saja akan menurunkan hasil ketajaman foto. Jadi akan lebih baik dan aman dari goyangan atau gerakan bila menggunakan tripod. Pastikan anda membeli tripod yang stabil dan kokoh. Sebelum membeli, cek artikel belfot mengenai tripod seperti ini. Selain agar foto selalu tajam, ada 12 alasan kenapa tripod sebaiknya dibeli lho.

2. Jangan Lupa Kepala Tripod.
Apabila Tripod sudah ada maka jangan lupa memperhatikan kepala tripod nya alias head. Kepala tripod hampir sama pentingnya dengan tripod itu sendiri. Pastikan anda tahu apa saja pertimbangan saat memilih tripod head.

3. Cara Memegang Kamera?
Saat tidak menggunakan tripod, pelajari cara memegang kamera yang baik dan benar supaya kamera lebih stabil dan tidak gampang bergoyang.

4. Gunakan Kabel Rilis.
Cable release dapat membuat kita tak perlu menekan tombol shutter dengan tangan kita, sehingga akan mengurangi kemungkinan kamera bergoyang. Cable release bisa berbentuk kabel yang secara fisik menempel ke kamera maupun yang sudah lenih canggih menggunakan remote nirkabel.

5. Manfaatkan Timer Kamera.
Tidak punya tripod? Lupa belum membeli kabel rilis? Hmmm, gunakan saja timer bawaan kamera. Coba-coba cari cara mengaktikan fitur self timer ini, setiap kamera pasti dibekali fitur ini.

6. Mirror Lock Up
Kalau anda menggunakan kamera DSLR, kamera ini dibekali cermin (mirror) yang berguna untuk menampilkan gambar di viewfinder. Hampir semua kamera DSLR dilengkapi fitur yang bisa mengunci cermin agar tidak bergoyang saat kamera mengambil exposure, fitur ini biasanya dinamai mirror lock up. Aktifkan fitur ini karena goyangan cermin bisa berefek pada ketajaman (meski tidak selalu). Kalau anda pakai kamera mirrorless?.. wong mirror-less berarti nggak ada cerminnya lho.

7. Aktifkan Stabilizer Lensa atau Kamera
Image stabilization, vibration reduction, apapun namanya bisa dimanfaatkan untuk menambah ketajaman foto. Fitur ini ada yang tersedia di lensa atau menempel di kamera. Perhatikan bahwa ada IS/VR yang perlu disesuaikan saat anda memakai tripod.

8. Beli Lensa Terbaik (yang anda mampu)
Kalau mau suara yang mantab, belilah sound system terbaik. Kalau mau motor yang ngacir, belilah motor yang terbaik. Kalau mau foto yang tajam? belilah lensa terbaik. Lensa terbaik yang lumayan enteng buat kantong? lensa 50mm.

9. Gunakan depth of field yang cukup
Kalau semuanya sudah anda coba namun foto masih belum tajam, siapa tahu anda menggunakan depth of field yang terlalu sempit. Manfaatkan tombol DOF Preview di kamera untuk memeriksa. Anda juga bisa memanfaatkan DOF calculator yang banyak tersedia di internet seperti ini.

10. Letakkan Fokus Ditempat Yang Benar
Saat memotret portrait, mata harus tajam. Saat memotret landscape, pastikan foreground tajam. Apapun obyek foto anda, ketahui titik kritis yang harus terlihat tajam dan taruh titik fokus kamera disana.

11. Gunakan Shutter Speed Yang Memadai
Kenapa harus memadai? karena didunia ini tidak ada yang ideal. Maunya sih selalu memotret di shutter speed 1/2000 detik. Sayangnya tidak mungkin. Namun paling tidak gunakan shutter speed tercepat yang mungkin untuk kondisi pemotretan yang anda hadapi.

12. Memotretlah Dalam Pencahayaan Yang Bagus
Saat memotret dalam kondisi pencahayaan yang cukup dan bagus, autofokus akan mampu mengunci fokus dengan lebih cepat. Dan obyek dalam foto pun akan TAMPAK lebih tajam dibandingkan saat dipotret di remang-remang. BUkan berarti tidak bisa menghasilkan foto tajam dalam kondisi kurang cahaya, hanya lebih sulit.

13. Manfaatkan Live View Kamera
Hampir semua kamera sekarang memberi fitur live view. DAlam banyak situasi, fitur ini sangat berguna untuk lebih akurat menempatkan titik fokus. Saat anda memotret makro sebuah bunga misalnya, dengan menggunakan live view kita bisa tahu

14.Bersihkan dan rawat lensa
Kalau anda memiliki lensa yang mulai berumur tua, cobalah sesekali bawa ke tempat servis untuk dikalibrasi dengan body kamera anda. Kebersihan lensa terutama bagian optiknya juga membantu kecepatan autofokus. Selalu rawat barang berharga ini.

15. Pelajari trik memotret benda bergerak
Saat memotret benda yang bergerak menjauh atau mendekat, ada banyak setting yang perlu dipertimbangkan, terutama shutter speed yang cukup dan juga cara mengunci fokusnya: pelajari beberapa mode autofokus dan mekanismenya supaya anda bisa mengantisipasi dengan baik.

16. Gunakan Lensa Di Sweet Spotnya
Setiap lensa memiliki area dimana dia bisa menghasilkan foto yang paling tajam, orang sono menamainya sweet spot. Anda bisa melakukan tes yang rumit untuk mengetahui dengan pasti dimana sweet spot lensa. Namun aturan gampang adalah, rata-rata lensa memiliki sweet spot di aperture 2 x aperture maksimalnya. Sebagai contoh kalau anda memiliki lensa dengan aperture maksimal f/2.8, maka besar kemungkinan sweet spot lensa ini di f/5.6 sampai f/8.

17. Saat shutter speed tidak mencukupi , dorong ISO-nya
Lima tahun yang lalu, menggunakan ISO 1000 di kamera kelas Rp. 20 Juta-an bisa menghasilkan noise digital yang cukup mengganggu di hasil foto. Tidak saat ini. Sekarang kamera dibawah Rp. 10 Juta pun oke dibawa ke ISO 1000. Jadi jangan takut memotret dengan ISO tinggi saat situasi membutuhkannya. Gunakan fitur auto ISO di kamera.

18. Diopter Adjustment
Hal ini cukup sepele namun banyak yang tidak tahu atau kadang memang lupa. Di kamera kita tersedia tombol diopter adjustment untuk membantu menyesuaikan ketajaman viewfinder, spesifik dengan kondisi mata si pemilik kamera. Gunakan jika anda merasa viewfinder tampak kurang fokus. Dengan viewfinder tampak tajam dan jelas, ini bisa membantu kita mengamati titik fokus dengan lebih akurat.

19. Mata, mata dan mata
Saat memotret orang, pastikan matanya menjadi titik fokus. Kalau anda memotret dengan depth of field yang sangat sempit (f/1.8 misalnya), jadikan mata yang paling dekat kamera sebagai titik fokus.

20. Manfaatkan Sharpening
Kita semua bergumul dengan software fotografi, ada yang sering ada yang sesekali. Entah dengan photoshop atau dengan alternatifnya, semuanya menyediakan cara untuk mempertajam hasil akhir foto alias sharpening. Saat konversi RAW, gunakan sharpening yang sangat minimal, lalu gunakan sharpening lagi di langkah terakhir.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Tugas CorelDraw / Wulan Nur R / A102.09.065



 Tutorial Pembuatan Poster
  •  Bukalah aplikasi CorelDraw anda pada computer/laptop anda.
  • Pilih New blank.
  • Ganti ukuran kertas menjadi A4 dengan cara klik Layout insert page paper A4  OK.
Pembuatan Pola:
1.    Buatlah pola persegi panjang menyerupai paper. Pada Toolbox klik Rectangle Tool klik kiri mouse untuk membentuk polanya.
2.    Buatlah pola lain seperti segitiga, trapesium dan jajar genjang. Pada Toolbox klik basic shapes kemudian pada property bar perfect shape.
3.    Setelah terbentuk pola-pola tersebut lakukan pemotongan pola. Klik pick tool klik pola trapesium geser dan letakkan diatas  pola persegi panjang lakukan rotation agar terbentuk spt pada gambar blok semua pola pilih intersect pada property bar pindahkan pola ke sembarang tempat agar terlihat hasil pemotongannya. Lakukan hal yang sama untuk pola segitiga dan jajar genjang. Untuk pola utama tadi/bekas potongan dapat di delete.
4.    Kemudian lakukan pengcopyan pola tersebut dengan cara klik kanan mouse geser ke sembarang tempat copy here. Setelah itu klik pola klik mirror buttons pada property bar untuk membuat pola pada bagian bawahnya. Jadi kita perlu susah payah untuk membuat 6 pola seperti yang terlihat pada gambar.
5.    Apabila bentuk pola belum pas kita dapat mengubahnya dengan cara klik shape tool pada Toolbox klik polanya tarik garis pada ujung-ujung pola.

Pembuatan Text
1.    Pada Toolbox klik text tool klik sembarang tempat dan nanti akan muncul kursornya.
2.    Untuk memudahkan anda membuat bentuk tulisan pada property bar klik edit text (gambar abI).

Pembuatan bentuk bintang pada tengah gambar
1.    Pada Toolbox klik basic shapes (pada bagian ujungnya ada segitiga hitam diklik) star shape.
2.    Lakukan duplicate dengan cara pada bagian menu bar klik  Arrange Transformation Rotate akan muncul kotak pada bagian kanan.
3.    Klik pola bintang pada Angle digunakan untuk mengubah derajat rotasi centang Relative center centang bagian pojok kiri bawah kotak Apply to duplicate.
4.    Kemudian pada Toolbox klik pick tool blog hasil duplikat pada property bar klik combine.
5.    Kemudian pada Toolbox klik interactive tool klik segitiga hitam pada bagian pojoknya klik interactive distortion tool pada property bar klik twister distortion klik pola bintangnya geser-geser mouse dan nanti akan terlihat perubahan bentuknya.

Penambahan gambar
1.    Klik File import pilih gambar sesuai keinginan OK.

Transparency
1.    Klik gambar/tulisan klik kanan pada mouse geser ke sembarang tempat pada Toolbox klik interactive tool klik segitiga hitam bagian pojok klik interactive transparency tool klik gambar/tulisan geser-geser mouse. Nanti akan muncul 2 kotak kecil warna hitam dan putih dan nanti tinggal digeser-geser saja sesuai keinginan.

Pemberian warna
1.    Untuk warna gradasi: Klik tulisan/pola pada bagian Toolbox klik Fill tool klik segitiga hitam bagian pojok klik Fountain Fill Dialog pilih warna sesuai keinginan.
2.    Untuk satu warna: Klik tulisan/pola pilih warna pada bagian sisi kanan.
3.    Untuk warna paper: pada menu bar klik Layout Page background solid (pada sampingnya ada kotak untuk memilih warna) OK.
Setelah selesai semua simpan hasilnya. Klik File Save as OK gambar akan tersimpan dalam bentuk CorelDraw. Jika ingin menyimpan dalam bentuk JPG klik File Export pada save as type ganti dengan JPG-JPEG Bitmaps klik Export OK.
SELAMAT MENCOBA ^.^ 

Untuk mendowload gambar diatas Anda bisa klik disini 

 

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Apa sih Photography?

Fotografi (Photography, Inggris) berasal dari 2 kata yaitu Photo yang berarti cahaya dan Graph yang berarti tulisan / lukisan. Dalam seni rupa, fotografi adalah proses melukis / menulis dengan menggunakan media cahaya. Sebagai istilah umum, fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu obyek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai obyek tersebut pada media yang peka cahaya. Alat paling populer untuk menangkap cahaya ini adalah kamera.
Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada cahaya, berarti tidak ada foto yang bisa dibuat Prinsip fotografi adalah memokuskan cahaya dengan bantuan pembiasan sehingga mampu membakar medium penangkap cahaya. Medium yang telah dibakar dengan ukuran luminitas cahaya yang tepat akan menghailkan bayangan identik dengan cahaya yang memasuki medium pembiasan (selanjutnya disebut lensa).
Untuk menghasilkan intensitas cahaya yang tepat untuk menghasilkan gambar, digunakan bantuan alat ukur berupa lightmeter. Setelah mendapat ukuran pencahayaan yang tepat,seorang fotografer bisa mengatur intensitas cahaya tersebut dengan merubah kombinasi ISO / ASA (ISO Speed), Diafragma (Aperture), dan Kecepatan Rana (Speed). Kombinasi antara ISO, Diafragma & Speed selanjutnya disebut sebagai Eksposur (Exposure) Di era fotografi digital dimana film tidak digunakan, maka kecepatan film yang semula digunakan berkembang menjadi Digital ISO.

Jenis-jenis kamera
a) Kamera film
, sekarang juga disebut dengan kamera analog oleh beberapa orang.
Format film
Sebelum kita melangkah ke jenis-jenis kamera film ada baiknya kita mengenal terlebih dahulu berbagai macam format/ukuran film.
1. APS, Advanced Photography System. Format kecil dengan ukuran film 16x24mm, dikemas dalam cartridge. Meski format ini tergolong baru, namun tidak populer. Toko yang menjual film jenis ini susah dicari di Indonesia
2. Format 135. Dikenal juga dengan film 35mm. Mempunyai ukuran 24x36mm, dikemas dalam bentuk cartridge berisi 20 atau 36 frame. Format ini adalah format yang paling populer, banyak kita temui di sekitar kita
3. Medium format
4. Large format

Jenis Film
1. Film B/W, film negatif hitam putih
2. Film negatif warna. Paling populer, sering kita pakai
3. Film positif, biasa juga disebut slide. Lebih mahal dan rawan overexposure. Meski demikian warna-warna yang dihasilkan lebih bagus karena dapat menangkap rentang kontras yang lebih luas

Jenis-jenis kamera Film
1. Pocket/compact. Kamera saku. Populer bagi orang awam, sederhana dan mudah dioperasikan. Menggunakan film format 35mm
2. Rangefinder. Kamera pencari jarak. Kecil, sekilas mirip dengan kamera saku. Bedanya, kamera ini mempunyai mekanisme fokusing (karenanya disebut rangefinder). Umumnya menggunakan film format 35mm
3. SLR, Single Lens Reflex. Kamera refleks lensa tunggal. Populer di kalangan profesional, amatir dan hobiis. Umumnya mempunyai lensa yang dapat diganti. Menggunakan film format 35mm. Disebut juga kamera sistem
4. TLR, Twin Lens Reflex. Kamera refleks lensa ganda. Biasanya menggunakan format medium
5. Viewfinder. Biasanya menggunakan format medium

Kamera manual dan kamera otomatis. Kamera-kamera SLR terbaru umumnya sudah dilengkapi sistem autofokus dan autoexposure namun masih dapat dioperasikan secara manual.

b ) Kamera digital
Menggunakan sensor digital sebagai pengganti film
1. Consumer. Kamera saku, murah, mudah pemakaiannya. Lensa tak dapat diganti. Sebagian besar hanya punya mode full-otomatis. Just point and shoot. Beberapa, seperti Canon seri A, memiliki mode manual.
2. Prosumer. Kamera SLR-like, harga menengah. Lensa tak dapat diganti. Shooting Mode manual dan auto
3. DSLR. Digital SLR.

Lensa Kamera
mata dari kamera, secara umum menentukan kualitas foto yang dihasilkan lensa memiliki 2 properties penting yaitu panjang fokal dan aperture maksimum.

Field of View (FOV)
tiap lensa memiliki FOV yang lebarnya tergantung dari panjang fokalnya dan luas film/sensor yang digunakan.

Field of View Crop
sering disebut secara salah kaprah dengan focal length multiplier. Hampir semua kamera digital memiliki ukuran sensor yang lebih kecil daripada film 35mm, maka pada field of view kamera digital lebih kecil dari pada kamera 35mm. Misal lensa 50 mm pada Nikon D70 memiliki FOV yang sama dengan lensa 75mm pada kamera film 35mm (FOV crop factor 1.5x)

Jenis-jenis Lensa
a. berdasarkan prime-vario
1. Fixed focal/Prime, memiliki panjang fokal tetap, misal Fujinon 35mm F/3.5 memiliki panjang fokal 35 mm. Lensa prime kurang fleksibel, namun kualitasnya lebih tinggi daripada lensa zoom pada harga yang sama
2. Zoom/Vario, memiliki panjang fokal yang dapat diubah, misal Canon EF-S 18-55mm F/3.5-5.6 memiliki panjang fokal yang dapat diubah dari 18 mm sampai 55 mm. Fleksibel karena panjang fokalnya yang dapat diatur

b. berdasarkan panjang focal
1. Wide, lensa dengan FOV lebar, panjang fokal 35 mm atau kurang. Biasanya digunakan untuk memotret pemandangan dan gedung
2. Normal, panjang fokal sekitar 50 mm. Lensa serbaguna, cepat dan harganya murah
3. Tele, lensa dengan FOV sempit, panjang fokal 70mm atau lebih. Untuk memotret dari jarak jauh

c. berdasarkan aperture maksimumnya
1. Cepat, memiliki aperture maksimum yang lebar
2. Lambat, memiliki aperture maksimum sempit

d. lensa-lensa khusus
1. Lensa Makro, digunakan untuk memotret dari jarak dekat
2. Lensa Tilt and Shift, bisa dibengkokan

Ketentuan lensa lebar/tele (berdasarkan panjang focal) di atas berlaku untuk kamera film 35mm. Lensa Nikkor 50 mm menjadi lensa normal pada kamera film 35mm, tapi menjadi lensa tele jika digunakan pada kamera digital Nikon D70. Pada Nikon D70 FOV Nikkor 50 mm setara dengan FOV lensa 75 mm pada kamera film 35mm

Peralatan bantu lain
- Tripod , diperlukan untuk pemotretan dengan kecepatan lambat. Pada kecepatan lambat, menghindari goyangan kamera jika dipegang dengan tangan (handheld). Secara umum kecepatan minimal handhel adalah 1/focal.
Membawa tripod saat hunting bisa merepotkan. Untuk keperluan hunting biasanya tripod yang dibawa adalah tripod yang ringan dan kecil.
- Monopod , mirip tripod, kaki satu. Lebih mudah dibawa. Hanya dapat menghilangkan goyangan vertikal saja.
- Flash/blitz/lampu kilat , untuk menerangai obyek dalam kondisi gelap
- Filter , untuk menyaring cahaya yang masuk. Ada banyak jenisnya :
UV, menyaring cahaya UV agar tidak terjadi hazy pada foto2 landscape, sering digunakan untuk melindungi lensa dari debu.
PL/CPL (Polarizer/Circular Polarizar) untuk mengurangi bayangan pada permukaan non logam. Bisa juga untuk menambah kontras langit.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

The Lost Paradise (Air terjun Jumog)

Berbeda dengan Grojokan Sewu di daerah Tawangmangu yang telah lebih dulu diikembangkan, Air Terjun Jumog tampak lebih sederhana. Air terjunnya pun tidak terlalu tinggi sekitar 30 m, namun tetap memancarkan keindahan khas wisata alam. Konon, setiap pukul sepuluh pagi, muncul pelangi di air terjun ini.

Air terjun ini dikenal masyarakat setempat dengan nama The Lost Paradise (surga yang hilang). Tempat wisata ini terletak di lereng Gunung Lawu sekitar 500 meter disebelah barat Candi Sukuh.
Terletak di Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, Propinsi Jawa Tengah. Berjarak sekitar 40 km ke arah timur Solo. Jika berangkat dari arah Solo menuju Tawangmangu. Di pertigaan selepas pasar Karangpandan ambil jalur kiri ke arah Ngargoyoso. jalur ke kanan adalah jalur ke Tawangmangu.

Selanjutnya dari tempat parkir air terjun ini berjarak sekitar 400 m dengan berjalan kaki melewati jalan setapak berbentuk tangga turun.  Jalan setapak menuju ke air terjun ini  sudah tertata baik dengan material batu semen.

Fasilitas yang ditawarkan di tempat wisata ini cukup lengkap antara lain arena permainan anak, kolam renang, gazebo, rest area, rumah makan dan panggung hiburan. Di lokasi ini banyak dijumpai penjual sate ayam dan sate kelinci, makanan khas daerah tersebut.

Ini hasil jepretan saya :)




  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS